Dalam hidup ada masa seorang tidak beruntung karena berada dalam sebuah situasi sulit, berada dibawah tekanan psikologis yang tidak menguntungkan sementara tidak banyak pilihan berada di hadapan. Mungkin situasi seperti ini masih membuat orang di sekeliling kita bertoleransi, memahami dan bahkan memaafkan keputusan yang kita ambil meskipun tidak pernah sesuai dengan harapan mereka. Ada masanya anda harus berjalan seorang sendiri, mencari jalan keluar ketika pilihan yang disodorkan oleh orang orang terdekat menyakiti dan melukai jiwa anda, ada hal yang sangat essensial yang hanya anda dapat merasakannya, sementara orang lain tidak. Ada masanya tanpa membuat keputusan hidup sama artinya dengan kematian.
Kita yakin setiap keputusan yang kita ambil adalah karena kita telah memikirnyanya masak masak dan adalah karena kita sudah siap menanggung akibatnya. Kita tidak akan selalu mendapatkan respek dari keputusan yang telah kita ambil.
Teman saya pernah bercerita tentang salah satu keputusan terberat dalam hidupnya adalah bertahan dengan cowok (dika) yang sudah menjalin hubungan sudah lama dengannya dan sudah sangat dekat dengan keluarga besarnya. namun mulai merasakan kejenuhan karena perubahan sikap dari si cowok atau memilih cowok baru (andre) yang membuatnya lebih nyaman dan selalu ada disaat susah maupun senang. sebut saja teman saya adalah riska. riska sering curhat sama saya dalam menentukan pasangan. ia selalu bingung untuk memilih, bertahan dengan yg dika atau melepaskan dan menjalin hubungan yang baru dengan andre. riska selalu bilang dan mengeluh hubungannya dengan dika mulai terasa hambar dan monoton tidak seperti dulu saat awal-awal menjalin hubungan, namun sayang untuk mengakhiri hubungan itu karena sudah terjalin cukup lama. hubungannya sedang gantung dengan dika tetapi ia juga sedang dekat dengan andre. ia mulai merasa nyaman dan selalu merasa senang apabila sedang bersama andre.
sebagai teman yang baik saya pun menasehati riska. saya menyuruhnya memilih dengan hati. jangan bertahan dengan orang yang membuatmu tidak bahagia, walaupun sudah dekat dengan keluarga besarnya, karena itu tidak menjamin hubungan bakal bertahan lama. dan hubungan lama tidak bisa dijadikan alasan untuk tetap bertahan. semua tergantung dari kita yang menjalaninya. pilihlah yang benar-benar membuatmu nyaman, yang selalu membuat kita merasa diistimewakan di depan siapapun. saya cuma menasehatinya dan bukan menghasutnya. riska pun mengerti dengan apa yang saya katakan. dan memikirkannya lagi dalam mengambil keputusan.
sekian.