Senin, 29 April 2013

IBD: Nilai Kemanusiaan

ILMU BUDAYA DASAR
(NILAI KEMANUSIAAN)




NAMA           : TITIN MULYASIH
NPM               : 17112405
KELAS          : 1KA11
FAKULTAS  : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN     : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
2012/2013


NILAI KEMANUSIAAN



Pengertian dan Ruang lingkup Nilai

                Nilai merupakan salah satu dasar yang dipakai oleh manusia untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Walaupun nilai menjadi dasar langkah seseorang, sering kali orang kurang memahami apa sebenarnya yang dimaksud nilai.

                Nilai memiliki bermacam-macam arti. Pertama, nilai berarti harga dalam arti taksiran harga. Misalnya, sulit menentukan nilai intan. Kedua, nilai diartikan sebagai harga uang dibandingkan dengan harga uang yang lain. Misalnya, nilai dolar terus meningkat terhadap rupiah. Ketiga, nilai diberi arti angka kepandaian atau biji. Misalnya, nilainya rata-rata delapan. Keempat, nilain bermakna banyak atau sedikitnya kadar, seperti pada nilai gizi bermacam-macam jeruk sama. Kelima, nilai didefenisikan sebagai sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Contohnya, nilai tradisional dapat mendorong pembangunan nasional Indonesia (KBBI,1997).

                Nilai adalah kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau kebaikan. Dalam Dictionary of Sociology and Related Sciences nilai diartikan sebagai kemampuan yang dipercayai yang terdapat pada sesuatu benda untuk memuaskan keinginan manusia (Lasiyo, 1998).

                Dalam hubungan dengan perbuatannya nilai dapat dihubungkan dengan perbuatan nilai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) menilai artinya: (a) memperkirakan dan menentukan nilainya, atau harganya, misalnya pedagang itu belum dapat menilai harga intan itu, (b) memberi nilai, menganggap, misalnya ia menilai perkumpulan itu mementingkan uang, (c) memberi angka, misalnya dia berani menilai delapan gambar itu. Menilai artinya menimbang, memperhatikan, memperhatikan, mempertimbangkan unsur-unsur tertentu dan menyimpulkannya. Menilai adalah kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya dan selanjutnya mengambil keputusan (Lasiyo, 1998).

                Keputusan itu dapat berupa baik atau buruk, berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, religious atau tidak religious, indah atau tidak indah, dan lain-lain. Keputusan yang dihasilkan terhadap sesuatu yang dinilai adalah bahwa sesuatu itu bernilai kebaikan atau tidak, sesuatu itu sesuai dengan norma atau tidak.

                Alat penilai adalah kegunaan suatu benda (nilai ekonomis). Penggunaan alat itu diikuti dengan kriteria penilaian berguna, agak berguna, tidak berguna, dan sangat tidak berguna. Hasil penilaian atau keputusan adalah salah satu dari keempat kriteria itu. Jadi, keputusan penilaian, misalnya benda yang dinilai itu tidak berguna.

Alat penilai lainnya dapat berupa kebenaran. Kriteria penilaian dengan alat itu adalah benar dan tidak benar. Hasil penilaian merupakan pilihan dari dua kriteria itu, yakni sesuatu itu benar, atau sesuatu itu tidak benar.

                Ruang lingkup nilai meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penilaian. Dengan begitu, ruang lingkup nnilai itu sangat luas. Aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penilaian diantaranya kesenian, keagamaan, interaksi social, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.

                Penilaian terhadap berbagai aspek kehidupan itu sangat erat hubungannya dengan bermacam-macam nilai yang ada. Berikut ini dibicarakan macam-macam nilai.



Macam-macam nilai

1.       Nilai Ekonomis dan Nilai Kejasmanian

Nilai ekonomis tidak semata-mata berupa harga benda yang secara potensial dapat dibeli, melainkan juga termasuk nilai material terhadap sesuatu. Segala sesuatu itu dinilai secara ekonomi. Pengukuran dari segi ekonomi atau material selalu memperhitungkan keuntungan dan kerugian secara ekonomis. Nilai ekonomi mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang bersifat ekonomis atau kegiatan yang akan mendatangkan keuntungan secara material. Sebaliknya, nilai ini akan menjadi dasar bagi seseorang untuk tidak melakukan sesuatu karena secara ekonomis sesuatu yang akan dilakukan itu tidak mendatangkan keuntungan.

        Nilai kejasmanian berhubungan dengan kesehatan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan keadaan jasmani seseorang. Ukuran yang digunakan dalam nilai kejasmanian adalah pada kesehatan dan keindahan fisik seseorang. Perilaku yang didasarkan kepada nilai kejasmanian adalah perilaku yang selalu memperhitungkan kesehatan fisik. Benda yang dikatakan bernilai kejasmanian adalah benda yang mendatangkan kesehatan badan. Benda ini dapat berupa makanan, minuman, alat-alat olahraga, dan lain-lain.

Kegiatan berolah raga adalah kegiatan yang didasarkan kepada nilai kejasmanian. Orang mau berolah raga dengan susah payah karena menghendaki jasmaninya sehat, fisiknya indah, dan lain-lain. Tanpa didasari oleh nilai itu orang tidak melakukan olah raga.

2.       Nilai Hiburan

Nilai hiburan terdapat pada benda, karya seni, alam, dan lain-lain. Nilai hiburan ini dapat dirasakan oleh manusia dalam bentuk kesenangan dan kepuasan. Kesenangan inilah yang memberikan kepuasan kepada manusia. nilai hiburan dapat berupa pemanfaatan waktu luang yang dimiliki oleh seseorang dalam upayanya memenuhi tuntutan hati. Benda-benda yang bernilai hiburan adalah benda-benda yang dapat menghibur atau menyenangkan seseorang. Hiburan demikian merupakan upaya mengatasi kejenuhan hati seseorang atau sekelompok orang.

3.       Nilai Sosial dan Nilai Watak


Nilai yang merupakan hasil interaksi berbagai bentuk perserikatan manusia adalah nilai sosial. Nilai sosial dijunjung oleh orang banyak karena berdasarkan consensus masyarakat nilai itu menyangkut kesejahteraan bersama. Nilai itu merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku manusia. dalam kehidupan masyarakat nilai sosial berfungsi: (1) sebagai alat untuk menetapkan harta sosial suatu masyarakat, mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan  bertingkah laku, sebagai penentu dalam memenuhi peranan sosial manusia, dan sebagai alat solidaritas di kalangan anggota masyarakat.


Keutamaan pribadi dan keutamaan masyarakat merupakan nilai watak. Watak merupakan sifat batin manusia yang memperngaruhi segenap pikiran dan tingkah lakunya, budi pekerti atau tabiat. Berwatak artinya berkepribadian (KBBI,1997). Nilai watak adalah kepribadian. Nilai watak dapat dinyatakan dalam bentuk baik atau tidak baik. Kepribadian seseorang terbentuk dalam waktu yang relative lama dan didasari oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.


4.       Nilai Estetis


Nilai estetis adalah nilai keindahan. Estetis berasal dari estetika. Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan keindahan dan seni serta tanggapan manusia terhadapnya (KBBI, 1997). Nilai estetis adalah nilai keindahan yang ada pada suatu benda, baik benda seni maupun benda alam. Benda seni yang dimaksud adalah benda benda yang dihasilkan oleh kerja seniman. Diantaranya karya sastra, puisi, novel, roman, dan drama.



5.       Nilai intelektual

Ilmu pengetahuan dinilai berdasarkan keilmiahannya, berdasarkan intelektualitasnya. Intelektual artinya cerdas dan berpikiran jernih berdasarkan (KBBI, 1997). Nilai intelektual adalah nilai kecerdasan seseorang dan nilai keilmiahan suatu ilmu pengetahuan. Nilai kecerdasan biasanya diketahui dengan tes IQ (Inteligence Quotients).

6.       Nilai Spiritual

Di samping nilai-nilai di atas dibedakan juga dua jenis nilai, yakni nilai spiritual dan nilai material. Notonegoro mengutarakan tiga jenis nilai, yakni nilai material, nilai vital dan nilai kerohanian (Lasiyo, 1998). Nilai spiritual adalah nilai yang didasarkan atas system nilai yang bersifat spiritual. Artinya, nilai yang dihasilkan dari penilaian terhadap segala sesuatu ditinjau dari sifat-sifat kerohanian, moralitas, dan hal-hal yang bersifat nonmaterial. Nilai spiritual adalah nilai yang bersumber pada ajaran agama, etika atau norma yang berlaku dalam masyarakat.




7.       Nilai material

Nilai material dimaksudkan sebagai nilai yang dihasilkan dari penilaian yang berdasarkan pada materi. Segala sesuatu dinilai secara material. Dalam system nilai ini citra diri manusia diukur dengan kepemilikan barang-barang material.harga diri dan kehormatan diukur dengan benda-benda material yang dimilikinya.

8.       Nilai-nilai lainnya

Selain nilai-nilai yang telah disebutkan di atas masih ada beberapa nilai. Nicholas Recher membagi nilai berdasarkan objeknya menjadi empat macam, yakni nilai benda, nilai lingkungan, nilai kelompok, dan nilai sosial.



Berdasarkan pendukungnya, nilai dibagi menjadi dua, yakni nilai yang berorientasi kepada diri sendiri (self otiented) dan nilai yang berorientasi kepada orang lain (other oriented).

Orientasi Nilai

1.       Orientasi manusia-alam. Artinya nilai berorientasi kepada hubungan antara manusia dengan alam. Dalam hubungan dengan orientasi nilai ini terdapat tiga alternative, yakni manusia menguasai alam, manusia mengeksploitasi alam, dan manusia menjalin hubungan yang selaras dengan alam.

2.      Orientasi waktu. Orientasi nilai ini berkenaan orientasi seseorang terhadap masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan dating.

3.       Orientasi aktivitas. Orientasi ini berkenaan dengan suatu pilihan yaitu mengada, menjadi, atau tanpa melakukan sesuatu.

4.       Orientasi relasional. Orientasi ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan orang lain.

5.       Orientasi pada kodrat manusia. Orientasi ini dapat berupa matra baik, matra buruk, atau tidak termasuk keduanya dan juga tidak termasuk matra lain (Berry, 1999).

Orientasi Nilai Budaya

1.       Hakekat hidup manusia. Setiap kebuadayaan suatu masyarakat memiliki hakekat hidup yang kemungkinan sekali berbeda dengan kebudayaan. Ada kebudayaan yang masyarakatnya menganggap bahwa hidup itu buruk dan sebaliknya.

2.       Hakekat karya manusia. Sebagian kebudayaan menganggap bahwa berkarya itu untuk mencari nafkah agar manusia tetap hidup.

3.       Persepsi manusia tentang waktu. Budaya suatu masyarakat dapat berorientasi ke masa kini. Budaya masyarakat lainnya dapat berorientasi ke masa lalu atau ke masa yang akan dating.

4.       Pandangan manusia terhadap alam. Dalam hubungan dengan alam ini ada kebudayaan yang menganggap bahwa manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.

5.       Hakekat hubungan manusia. Berkaitan dengan hubungan manusia, terdapat kebudayaan yang berorientasi kolateral (horizontal).



Kesimpulan

Nilai secara umum dapat berarti harga. Dalam kaitan dengan kebudayaan nilai tidak diartikan harga, karena harga tidak bias menjadi dasar berpikir dan bertindak manusia. oleh karena itu, sesuatu yang berharga mahal belum tentu bernilai tinggi.

Nilai adalah sesuatu yang dipercayai baik atau tidak baik oleh suatu masyarakat yang dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku bagi masyarakatnya. Nilai yang dipercayai baik oleh suatu masyarakat belum tentu dipercayai baik pula oleh masyarakat lainnya. Oleh karena itu, terdapat perbedaan nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu dengan nilai yang dianut oleh masyarakat lain. Hal ini akan mengakibatkan nilai budaya suatu masyarakat juga berbeda dengan nilai budaya masyarakat lainnya.

Jenis nilai ada bermacam-macam bergantung kepada sesuatu yang dinilai, sudut pandang penilaian, kriteria penilaian, dan lain-lain. Dalam suatu masyarakat terjadi perubahan atau pergeseran nilai. Perubahan atau pergeseran itu berhubungan dengan perkembangan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.








Daftar Pustaka



Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Kaelan, 1998, “Kedudukan Ilmu Budaya Dasar Dalam MKU”. Makalah Internship Dosen-dosen Ilmu Budaya Dasar se-Indonesia di Yogyakarta.

Lasiyo, 1998, “Aspek Aksiologis Hakekat Manusia”, Makalah Internship Dosen-dosen Ilmu  Budaya Dasar se-Indonesia di Yogyakarta.

Sulaeman, M. Munandar, 1995, Ilmu Budaya Dasar: Suatu Pengantar, Bandung: Eresco.



















Sabtu, 27 April 2013

OTOMATISASI KANTOR/OFFICE AUTOMATION


BAB 1
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), peranan sistem informasi dalam suatu organisasi tidak diragukan lagi.  Dukungan sistem informasi dapat membuat sebuah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Sekarang ini teknologi informasi melesat dengan cepat, keberadaan sistem informasi juga berperan penting dalam sebuah perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain di era globalisasi seperti saat ini. Otomatisasi kantor juga memberikan fasilitas tugas – tugas pemrosesan informasi sehari – hari di dalam perkantoran dan organisasi bisnis. Suatu perusahaan dalam mengembangkan pemrosen data dibutuhkan suatu kecepatan dalam pemrosesan data menjadi sebuah informasi. Karena bagaimanapun kita dituntut untuk memberikan yang terbaik dalam waktu yang seefisien mungkin sehingga bisa memberikan suatu kepuasan, baik untuk perusahaan maupun pelanggan perusahaan.

BAB 2
PEMBAHASAN
LINGKUP PEMBAHASAN
1. Apakah Definisi Otomatisasi Kantor ?
2. Tujuan Otomatisasi Kantor ?
3. Siapa Pengguna Otomatisasi Kantor ?
4. Model Otomatisasi Kantor ?
5. Aplikasi Otomatisasi Kantor ?
6. Macam-Macam System Otomatiasi Kantor ?
 

1.      Apakah Definisi Otomatisasi Kantor ?
 Otomatisasi kantor didefinisikan oleh O’Brien ( 1996 ) sebagai system informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan-pesan, dokumen-dokumen dan komunikasi elektronik lainnya diantara individual, grup-grup kerja dan organisasi. Otomatisasi kantor merupakan penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang didalam dan diluar perusahaan untuk meningkatkan perusahaan. Awalnya, OA dimaksudkan untuk membantu pekerja sekretarial dan administratif (clerical), tetapi kemampuannya untuk memudahkan komunikasi formal dan informal dengan orang-orang didalam maupun diluar perusahaan menarik para manajer dan profesional sebagai pemakai. Dengan tujuan utama meningkatkan produktifitas mereka.



Tahap-tahap penerapan OA:
1.      Tradisional; penggunaan teknologi utamanya ditujukan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktifitas. Terfokus pada penggunaan Word ProcessinG.
2.       Transisional; ditandai dengan mulai digunakannya proses data secara elektronik serta dibangunnya aplikasi untuk keperluan pengarsipan, penyimpanan, dan komunikasi yang berbasis komputer.
3.      Transformasional; merupakan fase integrasi informasi dan pematangan konsep Information Resource Management (IRM) yang merupakan konvergensi telekomunikasi dan informasi (ICT).

2.      Tujuan Otomatisasi Kantor ?
Pendapatan yang lebih tinggi versus penghindaran biaya, computer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi computer menunda penabahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah.
pemecahan masalah kelompok, cara OA berkontribusi pada komunikasi keadaan dari manajer membuatnya sangat cocok diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok.
 pelengkap-bukan pengganti, sebagai suatu cara
u komunikasi bisnis, OA bukan tanpa keterbatasan. OA tidak akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional – percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. OA harus bertujuan melengkapi komunikasi tradisional. Penggabungan dan penerapan teknologi memperbarui proses pelaksanaan pekerjaan di kantor meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan.
Kesimpulan: Dengan adanya OA atau Office automation dianggap sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas sekretaris dan pegawai administrative. Produk OA memungkinkan para pekerja kantor ini memproses lebih banyak dokumen secara lebih cepat dan lebih baik. Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.

3.      Siapa Pengguna Otomatisasi Kantor ?

Agar suatu system atau aplikasi dapat berjalan dan dapat dinilai apakah system itu bagus atau tidak, maka disini kita perlukan yang namanya pemakai, ia yang akan menilai, merancang dan mengembangkan sehingga suatu system dapat berjalan, apakah anda penasaran siapa sebenarnya yang memakai otomatisasi kantor yang ada dalam suatu system informasi.

Yang menggunakan Otomatisasi Kantor ?
 a. Manajer
b.  Profesional
c.  Sekretaris
 d. Pegawai Administratif

Penjelasan:
a.      manajer , adalah orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama sumber daya manusia.
b.       Professional, adalah orang yang tidak mengelola orang lain tetapi menyumbang keahlian khusus yang membedakan mereka dari sekretaris dan pegawai administrative, contohnya pembeli, wiraniaga dan lain-lain.
c.       Sekretaris, biasanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas, seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.
d.       Pegawai administratif, biasanya bertugas melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen dan mengirimkan surat.
4.      Macam-Macam System Otomatisasi Kantor?
1.      System Komunikasi Elektonik
System komunikasi elektronik (electronic communication system ) merupakan system teknologi informasi yang digunakan untuk berkomunikasi diantara individu, grup-grup kerja dan organisasi-organisasi. Yang termasuk dalam system ini adalah e-mail, voice mail, facsimile dan bulletin board system. Bulletin board system (BBS) adalah suatu lokasi lewat jaringan internet yang memungkinkan suatu pesan disimpan di lokasi dan selanjutnya dapat diakses dan didesain oleh orang lain
2.       System Kolaborasi Elektronik
Sytem kolaborasi elektronik adalah suatu system yang tidak hanya pertukaran komunikasi atau pesan, tetapi juga bagaimana informasi atau pesan tersebut digunakan untuk bekerja sama. Contoh aplikasi yang ada pada OA, yang tergolong dalam system kolaborasi adalah teleconference dan telecommuting. Telecommuting adalah kolaborasi elektronik yang digunakan oleh pekerja yang bekerja dari jarak jauh dengan kantornya.
3.       System Publikasi Dan Pengolahan Imej Elektronik
System publikasi elektronik (electronic publishing system) adalah penggunaan teknologi informasi untuk keperluan pembuatan dokumen tercetak. Yang termasuk aplikasi dari system pubikasi dan pengolahan imej elektronik adalah desktop publishing, elektonik document management, presentase graphics dan multimedia presentation. Elektonik document management (EDM) merupakana system penyimpanan document yang membentuk basis data imej (image database) yang nantinya dapat diakses dan diproses kembali. Presentation graphic digunakan untuk menampilkan grafik yang akan dipresentasikan. Sedangkan multimedia presentation tidak hanya mempresentasikan grafik saja, tetapi memungkinkan untuk mempresentasikan dalam beberapa bentuk media seperti teks, grafik, foto, suara dan video.
4.      System Pengolahan Kantor
System pengolahan kantor (office management systems) merupakan system kantor otomatis yang mendukung orang-orang di organisasi untuk mengorganisasikan aktivitas-aktivitas kerja mereka. Yang termasuk dalam system ini adalah desktop accessories dan electronic scheduling atau kalender elektronik.
 Desktop accessories menyediakan alat-alat seperti kalkulator, kalender, jam, notepad, daftar nomer telepon dan daftar jam janjian. Electronic scheduling membantu pemakai-pemakai system ini untuk mengatur skejul kerja mereka.
5.      Sistem Elektronik Formal
Didokumentasikan dengan suatu sistem prosedur tertulis. Diterapkan diseluruh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan organisasi, mirip dengan SIM.
6.      Sistem Elektronik Informal
Tidak direncanakan atau diuraikan secara tertulis. Sistem-sistem OA ini diterapkan saat diperlukan oleh perorangan untuk memenuhi keperluannya sendiri, mirip dengan DSS.

Jenis – jenis Aplikasi Otomatisasi Kantor yaitu :
1.      WORD PROCESSING (Pengolahan Kata) : penggunaan alat elektronik secara otomatis melaksanakan banyak tugas-tugas yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen yang ditik atau dicetak.
2.      ELECTRONIK MAIL (Surat Elektronik) : populer dikenal sebagai E-Mail, adalah prnggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirimn menyimpan, dsn menerima pesan-pesan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan.
3.       VOICE MAIL : serupa dengan surat elektronik kecuali bahwa anda mengirim pesan dengan mengucapkannya ke dalam telepon daripada mengetiknya, dan anda menggunakan telepon anda untuk mengambil pesan-pesan yang telah dikirimkan kepada anda.
4.      ELECTRONIC CALENDARING (Kalender Elektronik) : penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan mengamil kalender pertemuan manajer.
5.      AUDIO CONFERENCING (Komferensi Audio) : penggunaan peralatan komuikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio di antara orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melakukan konferensi. Telepon konferensi memungkinkan lebih dari dua orang erpartisipasi dalam percakapan telepon, merupakan bentuk pertama konferensi audio dan masih digunakan.
Daya Tarik Konferensi Audio:
-          Biaya peralatan yang diperlukan untuk konferensi audio berada dalam jangkauan hampir semua perusahaan.
-          Orang-orang merasa santai berbicara di telepon.
-          Konferensi audio dapat disiapkan dalam beberapa menit. Mungkin operator memberitahu para peserta, atau para pesertadiberikan nomor telepon untuk dihubungi.
6.      VIDEO CONFERENCING (Konferensi Video) : penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konferensi yang tersebar secara geografis. Peralatan tersebut menyediakan hubungan audio dan video. Seperti konferensi audio, konferensi video tidak memerlukan komputer.
Terdapat 3 konfigurasi dasar konferensi video:
1.      Video satu arah dan audio satu arah: sinyal video dan audio dikirimkan dari satu tempat transmii ke satu atau beberapa tempat penerimaan.
2.      Video satu arah dan audio dua arah: kemampuan audio dua arah memungkinkan orang di tempat penerimaan berbicara dengan orangb di tempat transmisi sementara semua orang melihat pada gambar video yang sama.
3.      Video dan audio dua arah:  komunikasi audio dan video antara semua tempat berlangsung dua arah. Cara ini merupakan pendekatan konferensi elektronik paling mahal.
7.      COMPUTER CONFERENCING (Konferensi Komputer) : penggunaaan jaringan komputer untuk memungkinkan para anggota tim pemecahan masalah bertukar informasi mengenai masalah yang sedang dipecahkan.
8.       FACSIMILE TRANSMISSION / FAX (Transmisi Faksimil) : penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca citra dokumen pada satu ujung saluran komunikasi dan membuat salinannya di ujung lain.
9.      VIDEOTEXT : penggunaan komputer untuk menampilkan pada layar CRT materi narasi dan grafik yang tersimpan.
Saat perusahaan ingin menyediakan informasi kepada para pemecah masalah dalam bentuk videotext, terdapat 3 sumber utama bahannya.
1.      Perusahaan dapat menciptakan file videotext pada komputernya sendiri.
2.      Peruahaan dapat berlangganan jasa videotext.
3.      Perusahaan dapat memperoleh akses k file videotext dari perusahaan lain.
10.  IMAGE STORAGE AND RETRIEVAL (pencitraan) : seperti yang digunakan sekarang, merupakan penggunaan pengenal karakter secara optik untuk mengubah catatan-catatan kertas atau microfilm menjadi format digital untuk disimpan di dalam alat penyimpanan sekunder.
11.   DESKTOP PUBLISHING : Aplikasi OA terbaru adalah desktop publishing (DTP). Desktop Publishing adalah penggunaan komputer untu menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat mirip dengan yang dihasilkan oleh typesetter.
Aplikasi DTP terbagi dalam 3 area:
1.      Aplikasi administratif: meliputi dokumen-dokumen dimaksudkan untuk penggunaan intern seperti korespondensi, laporan dan warta.
2.      Aplikasi teknis: meliputi materi pelatihan seperti slides, overhead transparancies, dan manual.
3.      Grafik perusahaan: meliputi periklanan, brosur, dan dokumen lain yang dimaksudkan untuk digunakan di luar perusahaan.

BAB 3
KESIMPULAN

·         Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM (Sistem Informasi Manajemen) dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM (Sistem Informasi Manajemen) menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
·          Otomatisasi kantor (office automation/OA) memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik. OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission. Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).