Suatu kepemimpinan pemuda pemerlukan pemikiran yang efektif, logika,
intelektual dan keberanian untuk mengungkapakan visi dan misi dari
organisasi tersebut. Setiap organisasi kepemudaan harus belajar dari
sejarah bangsa dan sejarah organisasi-organisasi pemuda dahulu. Inilah
prinsip yang harus pelajari dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah
dari suatu organisasi kepemudaan.
- Dalam melihat suatu masalah perlu ada tindakan preventif, hati-hati dalam mengambil keputusan, keputusan yang baik adalah keputusan yang diambil dari logika dan pemikiran yang matang bukan dengan emosi atau perasaan.
- Melihat dari sudut pandang yang berbeda, dalam arti mengkaji masalah tersebut sampai pada akar akarnya. Setiap masalah mempunyai latar belakang, itulah kunci pokok dalam masalah itu. Dari latar belakang kita dapat melihat berbagai kemungkinan yang terjadi dari masalah itu.
- Positif thinking, diperlukan untuk mengatasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan berpikir positif semua masalah akan dapat terlewati tanpa merasakan efek negatif dari masalah tersebut.
- Punya kemauan untuk mengatasi setiap seluk-beluk masalah yang ada. Tidak ikut ikutan atau mencari sensasi pada publik.
Idealisme Pancasila dalam organisasi pemuda memegang peranan penting
dalam membangun karakter pemimpin serta badan organisasi. Didalamnya
terkandung nilai luhur yang menjadi jawaban atas semua masalah tentang
organisasi pemuda dan mobilitas organisasi. Penulisan ini tidak mengkaji
satu per satu nilai luhur Pancasila tapi implementasi dari nilai-nilai
luhur Pancasila.
Organisasi kepemudaan pada umumnya, mulai melunturkan idealisme
Pancasila dengan pemahaman dan asumsi sendiri. Ini mengakibatkan terjadi
pergeseran prilaku dan tindakan kedepan dari organisasi itu.
Implementasi asas demokrasi Pancasila dalam organisasi pemuda
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun organisasi di
Indonesia, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sesuai dengan norma
Pancasila. Gerakan kepemimpinan pemuda selalu di stimulasi oleh
ideologi yang jelas yaitu Pancasila.
Pemuda atau mahasiswa adalah agen perubahan sosial (agent of social change).
Mahasiswa memiliki pemikiran yang tajam tentang masalah negara, Karena
itu ketika ada sinyalmen yang tidak searah dengan demokrasi pencasila,
mahasiswa yang notabene memiliki kemampuan analisis yang baik serta
segera melakukan antisipasi secara tajam. Namun sayangnya pemuda atau
mahasiswa terlau cepat melakukan keputusan tanpa memperhatikan
prinsip-prinsip pengambilan keputusan, yang ujung-ujungnya demonstrasi.
Ada beberapa alternatif penyaluran aspirasi yang dapat digunakan oleh
organisasi pemuda yang bergerak di bidang kesejahtraan rakyat dan
pemerhati masalah-masalah negara yaitu:
- Peran Media Masa. Sasaran dari media masa adalah public. Menulis opini, artikel, dan lain sebagainya di media masa adalah cara yang evektif dalam menyalurkan aspirasi masyarakat. Selain itu juga media masa menyodorkan kepada pemerinta apa yang rakyat ingini dari pemerintah untuk mendapat atensi yang positif.
- Peran Lembaga-Lembaga Kenegaraan Seperti DPR/DPRD/DPD. Cara ini akan menyangkut masalalah umum yang terjadi di satu daerah atau meliputi tanah air. Badan-badan di atas merupakan badan yang menyalurkan aspirasi masyarakant, karena masyarakat yang memilih anggota dewan dari lembaga tersebut.
- Peran Departemen-Departemen Yang Mengurus Bidang-Bidang Pemerintahan. Di sini aspirasi yang disalurkan lebih spesifik karena setiap departemen menangani bidang masing-masing misalnya departemen pendidikan, keuangan, perekonomian, kertahanan keamanan, ketana- kerjaan, dan lain sebagainya.
- Peran Lomba-Lomba Jurnalistik. Melalui lomba-lomba jurnalistik seperti karya tulis, mengarang, membuat opini, dan lomba lain menyangkut bidang jurnalistik aspirasi itu bisa disalurkan dan itu menjadi tugas penyelenggara.
Sampai saat ini aktifitas organisasi pemuda di bidang sosial masih
kurang terlihat, organisasi pemuda dibangun tidak harus menuntut hak-hak
mayarakat tetapi, alangkah lebih harmonis jika organisasi kepemudaan
turut serta dalam membangun negeri ini. Misalnya memberikan bimbingan
belajar bagi anak kurang mampu untuk menunjang program pemerintah di
bidang pendidikan yaitu program kesetaraan paket A, B, dan C. Yang
lainnya organisasi pemuda dapat membangun lingkunghan hidup misalnya
reboisasi hutan, pembersihan sudut-sudut kota dan memelihara lingkungan
sekitar. Kemudian di bidan pertahanan keamanan, organisasi pemuda dapat
menjaga keamanan lingkunagan masyarakat bangsa dan negara, serta tidak
menimbulkan kekacauan, perkelahian, tauran dan sebagainya.
Kesimpulan:
Oleh karena itu, Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk
suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan
yang diusung oleh kekuatan generasi muda atau pemuda, sepanjang moral
dan semangat juang tidak luntur. Namun bersatunya pemuda dalam satu
perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar
pemuda dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, syarat dasar
moral perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan
pribadi dan perilaku moral kepentingan suatu kelompok. Kedua, kesamaan
agenda perjuangan secara umum Ketiga, terlepasnya unsur-unsur
primordialisme dalam perjuangan bersama, sesuatu yang sensitive dalam
kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar