Teamwork
berasal dari bahasa asing yang terdiri dari dua kata Team dan Work. Team adalah
sekumpulan orang yang terdiri atas dua, lima, sepuluh atau lebih dari itu.
Sedangkan Work berarti kerja
atau kegiatan yang di jalankan setiap individu yang telah terpenuhi syarat
kesepahaman di dalam team itu sendiri. Jadi secara garis
besar Teamwork adalah suatu bentuk kerjasama dalam beberapa sumber daya manusia berasal dari latar belakang yang berbeda, kedudukannya sama, dan eksis dalam berorganisasi atau perkantoran untuk menjalankan komitmen dan meraih tujuan yang sama.
Berikut ini adalah beberapa tips mengenai cara membangun teamwork di tempat kerja.
1. Tujuan yang jelas
Pertama
yang harus dilakukan adalah menciptakan tujuan tim yang jelas. Tentukan
tujuan dan harapan dalam tim secara spesifik. Untuk itu Anda harus
melakukan rapat rutin dan mengatur pola komunikasi yang terbuka.
2. Bangun kepercayaan
Cara
membangun kepercayaan dalam tim adalah dengan membuat mereka berani
bicara untuk mengutarakan opini. Jangan langsung mematahkan pendapat
seseorang, karena itu akan membuat mereka menahan diri untuk bicara.
Ciptakan juga komunikasi timbal balik, sehingga anggota tim bisa saling
memberi kritik tanpa terkesan menjatuhkan.
3. Buat kegiatan untuk mendekatkan anggota tim
Tak
ada salahnya sesekali melakukan kegiatan yang bisa mendekatkan anggota
tim. Melakukan makan siang atau makan malam bersama-sama tim secara
rutin, merupakan contoh sederhana sebuah kegiatan yang bisa mendekatkan
tim. Dengan bertemu di luar lingkungan kerja, sesama anggota tim bisa
saling mengenal secara personal.
4. Ciptakan sistem penghargaan
Agar
anggota tim merasa hasil kerja mereka dihargai adalah dengan membuat
sistem reward (penghargaan). Siapa saja anggota tim yang berhasil
menonjol, maka berilah penghargaan, bisa berupa insentif atau lainnya.
Ciptakan kompetisi yang sehat di dalam tim, namun tetap fokus pada
tujuan bersama.
5. Kompetensi dalam anggota tim
Teamwork
bisa berhasil jika masing-masing anggota melakukan pekerjaan yang
sesuai kompetensi mereka. Selalu komunikasikan mengenai tugas, kendala
saat mengerjakan tugas, dan apakah mereka mampu mengerjakan. Jika ada
anggota tim yang belum memiliki keahlian tertentu, apakah mungkin
mendapatkannya melalui training atau pelatihan.
6. Lakukan pemeriksaan secara rutin
Secara
rutin, lakukan pengukuran dan pemeriksaan hasil kerja setiap anggota
tim. Pemeriksaan rutin ini untuk bisa mengetahui perkembangan pekerjaan,
kesulitan yang dialami, atau bisa saja ada perubahan yang perlu
dilakukan di tengah jalan untuk bisa mencapai tujuan.
Contoh :
Seorang CEO atau presiden tidak bekerja dalam vakum, tidak
sendirian. Ia bisa saja seorang biasa dengan segala kekurangannya.
Tetapi ia bisa saja berhasil kalau ia memiliki komitmen dengan dukungan
team yang sama-sama punya komitmen kuat. Maka yang masih bisa mereka
“jual” nanti bukan lagi figur masing-masing calon (personality ethic),
melainkan team yang akan mereka bawa.
Hubungan interpersonal menjadi
sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya
keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota
team. Ketika bekerja semua orang akan terlihat formal, serious, important, necessary, technical, dan administrative. Namun
ketika ada kegiatan (perayaan) maka karakternya berubah menjadi relax,
happy, and look at each other as fellow humans bound together by a
common purpose.
Sumber:
Faules, Don F. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung : Remaja Rosda Karya
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara